Sunday 25 December 2011

Mengenel Sedulur Papat Lima Pancer

Saudara Empat” itu adalah Marmati, Kawah, Ari – ari
(plasenta/ tembuni) dan Darah yang umumnya disebut Rahsa.
Semua itu berpusat di Pusar yaitu berpusat di Bayi.
Jelasnya mereka berpusat di setiap manusia. Mengapa disebut
Marmati, kakang Kawah, Adhi Ari – Ari, dan Rahsa? Marmati itu
artinya Samar Mati (Takut Mati)! Umumnya bila seorang ibu
mengandung sehari – hari pikirannya khawatir karena Samar
Mati. Rasa khawatir tersebut hadir terlebih dahulu sebelum
keluarnya Kawah (air ketuban), Ari – ari, dan Rahsa. Oleh
karena itu Rasa Samar Mati itu lalu dianggap Sadulur Tuwa
(Saudara Tua). Perempuan yang hamil saat melahirkan, yang
keluar terlebih dahulu adalah Air Kawah (Air Ketuban) sebelum
lahir bayinya, dengan demikian Kawah lantas dianggap Sadulur
Tuwa yang biasa disebut Kakang (kakak) Kawah. Bila kawah
sudah lancar keluar, kemudian disusul dengan ahirnya si bayi,
setelah itu barulah keluar Ari – ari (placenta/ tembuni). Karena
Ari – ari keluar setelah bayi lahir, ia disebut sebagai Sedulur
Enom (Saudara Muda) dan disebut Adhi (adik) Ari-Ari. Setiap
ada wanita yang melahirkan, tentu saja juga mengeluarkan Rah
(Getih=darah) yang cukup banyak. Keluarnya Rah (Rahsa) ini
juga pada waktu akhir, maka dari itu Rahsa itu juga dianggap
Sedulur Enom. Puser (Tali pusat) itu umumnya gugur (Pupak)
ketika bayi sudah berumur tujuh hari. Tali pusat yang copot
dari pusar juga dianggap saudara si bayi. Pusar ini dianggap
pusatnya Saudara Empat. Dari situlah muncul semboyan
‘Saudara Empat Lima Pusat’
Keempat nafsu yang digambarkan oleh ke empat hewan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Amarah : Bila manusia hanya mengutamakan nafsu amarah saja,
tentu akan selalu merasa ingin menang sendiri dan selalu ribut/
bertengkar dan akhirnya akan kehilangan kesabaran. Oleh
karena itu, sabar adalah alat untuk mendekatkan diri dengan
Allah SWT.
Supiyah / Keindahan : Manusia itu umumnya senang dengan hal
hal yang bersifat keindahan misalnya wanita (asmara). Maka
dari itu manusia yang terbenam dalam nafsu asmara/ berahi
diibaratkan bisa membakar dunia.
Aluamah / Serakah : Manusia itu pada dasarnya memiliki rasa
serakah dan aluamah. Maka dari itu, apabila nafsu tersebut
tidak dikendalikan manusia bisa merasa ingin hidup makmur
sampai tujuh turunan.
Mutmainah / Keutamaan : Walaupun nafsu ini merupakan
keutamaan atau kebajikan, namun bila melebihi batas, tentu
saja tetap tidak baik. Contohnya: memberi uang kepada orang
yang kekurangan itu bagus, namun apabila memberikan semua
uangnya sehingga kita sendiri menjadi kekurangan, jelas itu
bukan hal yang baik.
Maka dari itu, saudara empat harus diawasi dan diatur agar
jangan sampai ngelantur. Manusia diuji agar jangan sampai
kalah dengan keempat saudaranya yang lain, yaitu harus selalu
menang atas mereka sehingga bisa mengatasinya. Kalau
Manusia bisa dikalahkan oleh saudara empat ini, berarti
hancurlah dunianya. Sebagai Pusat, manusia harus bisa menjadi
pengawas dan menjadi patokan. Benar tidaknya silakan anda
yang menilai.
Published with Blogger-droid v2.0.1

No comments:

Post a Comment